
Dr. Roger Callahan Ph.D: Trauma
Sudut pandang Dr. Roger Callahan Ph.D mengenai trauma dalam konteks TFT.
8/28/20242 min read


Konsep trauma sebagai gangguan energi terutama berasal dari teori dan praktek yang terkait dengan pengobatan alternatif dan holistik, seperti yang diusulkan oleh Roger Callahan dalam Thought Field Therapy (TFT). Menurut pendekatan ini, trauma tidak hanya mempengaruhi psikologis dan emosi seseorang, tetapi juga sistem energi tubuh, yang dalam banyak tradisi pengobatan Timur dikenal sebagai meridian energi.
Teori Dasar: Energi dan Meridian
Dalam konteks TCM (Traditional Chinese Medicine) dan praktek terkait, tubuh manusia dipercaya memiliki jaringan energi atau "chi" yang mengalir melalui jalur yang dikenal sebagai meridian. Kesehatan fisik dan emosional yang optimal tergantung pada aliran chi yang lancar dan seimbang. Gangguan dalam aliran ini—baik karena penyumbatan, ketidakseimbangan, atau kelebihan aliran—dapat menyebabkan masalah kesehatan, termasuk gejala fisik dan emosional yang terkait dengan trauma.
Dalam bukunya "Stop the Nightmares of Trauma", Dr. Roger Callahan, pendiri Thought Field Therapy (TFT), menyajikan pandangannya tentang bagaimana mengatasi trauma menggunakan teknik ketukan atau tapping yang dikembangkannya. Buku ini memfokuskan pada penggunaan TFT sebagai metode untuk meredakan stres psikologis yang sering mengiringi pengalaman traumatis, termasuk PTSD (Post-Traumatic Stress Disorder).
Perspektif Roger Callahan tentang Trauma:
1. Trauma sebagai Gangguan Energi:
Dr. Callahan memandang trauma sebagai gangguan dalam pola energi tubuh. Menurutnya, pengalaman traumatis menyebabkan "gangguan atau Perturbasi" yang mengacaukan sistem energi tubuh. Hal ini mengarah pada gejala fisik dan emosional yang terkait dengan trauma.
Trauma—baik fisik seperti cedera, atau emosional seperti kehilangan atau pelecehan—dapat menyebabkan gangguan dalam sistem energi tubuh. Misalnya, trauma dapat memicu respons "fight or flight" yang intens, yang selanjutnya mengganggu keseimbangan energi.
Trauma berat atau berkepanjangan bisa menciptakan "bekas luka" energi, yang termanifestasi sebagai blokade atau kelebihan energi di titik-titik tertentu pada meridian. Blokade ini bisa terus mempengaruhi kesejahteraan emosional dan fisik seseorang.
2. Manifestasi Fisik dan Emosional:
Gangguan energi yang dihasilkan oleh trauma bisa memanifestasikan diri dalam berbagai cara, seperti kecemasan, depresi, PTSD, atau bahkan rasa sakit fisik dan kelelahan kronis. Menurut teori ini, gejala-gejala ini bukan hanya reaksi psikologis, tetapi juga refleksi dari ketidakseimbangan energi dalam tubuh.
Dalam menghadapi trauma sebagai gangguan energi, berbagai metode pengobatan alternatif dan komplementer seperti TFT berusaha untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan ketidakseimbangan energi tersebut, metode ini menggunakan teknik tapping atau mengetuk pada titik-titik meridian tertentu sambil fokus pada pengalaman traumatis atau emosi negatif. Proses ini bertujuan untuk "mereset" gangguan energi yang terkait dengan kenangan atau perasaan tersebut.
Tapping dapat membuka blokade pada meridian, memfasilitasi aliran energi yang lebih sehat, dan mengurangi intensitas emosi negatif.
Dengan menganggap trauma sebagai gangguan energi memberikan perspektif yang berbeda terhadap diagnosis dan terapi, menawarkan pendekatan yang lebih holistik dan terintegrasi. Banyak individu melaporkan peningkatan setelah menggunakan metode berbasis energi untuk mengatasi trauma. Seperti semua pendekatan medis, efektivitasnya bisa berbeda-beda tergantung pada individu dan keparahan trauma yang dialami.
LOKASI
Bumi Serpong Damai (BSD)
Tangerang Selatan.